KONSEP
ILMU MIKRO EKONOMI
Definisi Ilmu Ekonomi
Ilmu
ekonomi adalah studi tentang bagaimana manusia menggunakan
sumberdaya yang langka untuk menghasilkan barang dan jasa (komoditi) dan
mendistribusikanya kepada berbagai kelompok masyarakat (Samuelson dan Nordhaus)
Definisi Ekonomi Mikro
Ekonomi
mikro (teori harga) merupakan cabang ilmu ekonomi yang pembahasanya menitikberatkan
pada perilaku ekonomi individu rumah tangga, perusahaan dan pasar (Samuelson dan
Nordhaus)
Kegiatan Ekonomi Dan Sumber Daya
Kegiatan ekonomi:
Kegiatan
produksi
Kegiatan
konsumsi
Kegiatan
pertukaran
Sumberdaya / Faktor produksi / Input:
Sumberdaya
alam: tanah dan kandunganya
Sumberdaya
manusia: tenaga kerja dan enterpreneurship
Sumberdaya
modal: mesin, bangunan, teknologi dll
Masalah Pokok Ekonomi Mikro
What
(komoditi apa yang akan dihasilkan)
How
(bagaimana menghasilkan komoditi tersebut)
For whom
(untuk siapa komoditi dihasilkan)
Sistem Ekonomi
Sistem
ekonomi pasar
Sistem
ekonomi komando
Sistem
ekonomi campuran
Model
Dasar Permintaan dan Penawaran
Analisis penawaran dan permintaan
menunjukkan bagaimana mekanisme pasar berhubungan erat dengan tiga persoalan
ekonomi yang saling berkaitan yaitu apa, bagaimana, dan untuk siapa. Hal ini
menunjukkan bagaimana daya beli menentukan harga dan jumlah kuantitas berbagai
barang.
-Pola permintaan menunjukkan hubungan
antara kuantitas yang diminta dengan harga dari suatu komoditi, dengan
menganggap faktor lain konstan. Pola Permintaan tersebut digambarkan secara
grafik sebagai kurva permintaan dengan menganggap faktor lain seperti
pendapatan, selera dan harga barang lain tetap. Hampir semua komoditi tunduk
pada hukum permintaan dengan dengan kemiringan negatif. Hukum ini menyatakan
bahwa kuantitas yang diminta menurun apabila harga naik. Hukum ini digambarkan
oleh kurva permintaan yang menurun.
-Faktor yang mempengaruhi pola permintaan , diantaranya :
Rata – rata pendapatan
Populasi
Harga barang yang berkaitkan
Serta berbagai faktor khusus
-Pola Penawaran memberi hubungan antara
kuantitas barang yang ingin dijual oleh produsen ( dengan menganggap faktor
lain tetap) dn harga barang tersebut. Kuantitas yang ditawarkan secara umum
bereaksi secara positif terhadap harga,sehingga kurva penawaran naik ke kanan
atas.
Unsur lain selain harga barang
mempengaruhi penawaran terhadap barang tersebut yaitu biaya produksi komoditi
yang ditentukan oleh kondisi teknologi dan harga input, harga barang – barang
yang berkaitan, organisasi pasar, dan berbagai pengaruh khusus.
PERGESERAN
KURVA
PERMINTAAN
Pergeseran
kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh
faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan
bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Dimana faktor pendapatan juga mempengaruhi
ergeseran kurva ke kanan atau kekiri.
PENAWARAN
Sama halnya pada pergeseran kurva permintaan, kurva
penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor
yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran
ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran
bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika
kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran
barang. Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga
pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk.
Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka penjual akan
mengurangi jumlah barang yang dijualnya.
Akibat
Perubahan Harga.
Perubahan terhadap
garis anggaran pengeluaran , apabila harga berubah akan
menyebabakan
perubahan yang sejajar, yaitu garus anggaran pengeluaran yang baru
akan sejajar dengan
yang lama
Akibat
Perubahan Pendapat
Jika harga tetap dan
pendapatan menjadi menurun maka garis anggaran
pengeluaran telah
bergeser secara sejajar kekiri seperti yang akan ditunjukan oleh
garis RS. Sebaliknya
pula, kenaikan pendapatan menyebabakan garis anggaran
pengeluaran pindah
sejajar ke kanan
KESEIMBANGAN
Keseimbangan penawaran dan permintaan
dalam pasar kompetitif dicapai pada tingkat harga tertentu ketika kekuatan
penawaran dan permintaan seimbang.
Harga keseimbangan adalah harga yang
terjadi ketika kuantitas yang diminta tetap sama dengan kuantitas yang
ditawarkan . secara grafik, hal ini terjadi pada perpotongan kurva penawaran
dan permintaan. Pada harga diatas keseimbangan, produsen menawarkan lebih
banyak dari yang ingin dibeli oleh konsumen. Hal ini mengakibatkan timbulnya
surplus barang dan menekan harga untuk turun. Hal yang serupa, harga yang
terlalu rendah menyebabkan kekurangan barang, sehingga pembeli akan berebut,
dan menyebabkan harga naik sampai mencapai keseimbangan.
Untuk menghindari kesulitan dalam
pemakaian analisis penawaran permintaan,kita harus memperhatikan beberapa hal
tertentu :
Mempertahankan faktor-faktor lain tetap,
yang diperlukan untuk membedaka dampak perubahan harga komoditi dampak
perubahan unsur lain
Membedakan perubahan dalam permintaan
atau penawaran ( yang menyebabkan pergeseran kurva), dari perubahan kuantitas yang
diminta atau ditawarka.
Mengetahui keseimbangan penawaran dan
permintaan, dimana pembeli dan penjual bersedia melakukan perdagangan.
Elastisitas
Konsep
elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam
menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi
kemakmuran.
Dalam
bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami
dampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui
dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan
masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi,
dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain
itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan
pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah
tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu
pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang
memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah.
Elastisitas
Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)
Elastisitas Harga Permintaan adalah
tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan perubahan
harga barang/jasa tersebut.
Macam-macam
Elastisitas Harga Permintaan
Berdasarkan
nilainya, elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu permintaan
inelastis sempurna, inelastis, elastis uniter, elastis, dan elastis sempurna.
-Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
Elastisitas
silang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta terhadap
perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut.
Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap.
Terdapat tiga macam respons prubahan permintaan suatu barang (misal barang A)
karena perubahan harga barang lain (barang B), yaitu: positif, negatif, dan
nol.
Elastisitas
silang positif. Peningkatan harga barang A menyebabkan peningkatan jumlah permintaan
barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan permintaan
terhadap teh. Kopi dan teh merupakan dua barang yang dapat saling menggantikan
(barang substitutif).
Elastisitas
silang negatif. Peningkatan harga barang A mengakibatkan turunnya permintaan
barang B. Sebagai contoh, peningkatan harga bensin mengakibatkan penurunan
permintaan terhadap kendaraan bermotor. Kedua barang tersebut bersifat
komplementer (pelengkap).
Elastisitas
silang nol. Peningkatan harga barang A tidak akan mengakibatkan perubahan
permintaan barang B. Dalam kaus semacam ini, kedua macam barang tidak saling
berkaitan. Sebagai contoh, kenaikan harga kopi tidak akan berpengaruh terhadap
permintaan kendaraan bermotor.
Model
– Model untuk Berbagai Pasar
Stuktur
Pasar Persaingan Sempurna
Dalam
pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap
perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi
pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan
sempurna yaitu:
Semua
perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogenitas product) Produk yang
homogen adalah produk yang mampu member kepuasan (utilitas) kepada konsumen
tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
Produsen
dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna (perfect knowledge)
Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna
tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan
mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya.
Output
sebuah perusahaan relative kecil disbanding output pasar (small relatively
output) Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil
disbanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industry.
Perusahaan
menerima harga yang ditentukan pasar (price taken) Perusahaan menjual produknya
dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker) karena
perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
Semua
perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit) Dalam pasar
persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang
harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.
Agar
dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus memenuhi
4 persyaratan :
Perusahaan
harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan
mencapai keadaan yang peling optimal;
Tidak
mengalami kerugian (not suffering lost) agar dapat mengganti barang modal yang
digunakan dalm produksi. Oleh karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus
sama dengan harga jual;
Tidak
ada inserif bagi perusahaan untuk measuk-keluar, karena laba nol. Laba nol
sisebut juga laba normal yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat
pengembalian yang sama jika uang dan factor produksi lain dialokasikan pada
kegiatan alternative;
Perusahaan
tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan memperbesar skala produksi,
karena berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata-rata jangka minimum.
Struktur
Pasar Monopilistic
Suatu
industry dikatakan berstruktur monopoli bila hanya ada satu produsen atau
penjual (single firm) tanpa pesaing langsung atau tidak langsung, baik nyata
maupun potensial. Output yang dihasilkan tidak mempunyai subtitusi (closed
substitution) sehingga pengusaha pasar monopoli tidak perlu takut pembeli tidak
membeli barangnya karena ia satu-satunya penjual.
Faktor-faktor
penyebab terbentuknya pasar monopoli
Hambatan
teknis (Technical Barriers to Entry)
Ketidakmampuan
bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain sulit bersaing dengan yang
sudah ada (existing firm). Keunggulan secara teknis ini disebabkan oleh :
Perusahan
memiliki kemampuan atau pengetahuan khusus yang memungkinkan berproduksi sangat
efisien; o Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis
mempunyai kurva biaya yang menurun. Makin besar skala produksi, biaya marjinal
makin menurun, sehingga biaya produksi per unit makin rendah;
Perusahaan
memiliki kemampuan control sumber factor produksi, baik berupa SDA, SDM maupun
lokasi produksi.
Perusahaan-perusahaan
yang memiliki daya monopoli karena kemmapuan teknis disebut perusahaan
monopolis alamiah (natural monopolist).
Hambatan
legalitas (Legal Barriers to Entry)
Undang-undang
dan hak khusus
Tidak
semua perusahaan memiliki daya monopoli karena kemampuan teknis. Hak khusus
tidak hanya diberikan oleh pemerintah, tetapi juga oleh satu perusahaan kepada
perusahaan lainnya.
Hak
paten atau hak cipta
Hak
paten atau hak cipta adalah monopoli berdasarkan hokum karena pengetahuan
kemampuan khusus (special knowledge) yang menciptakan daya monopoli secara
teknik.
Struktur
Pasar Oligopoly
Oligopoli
adalah bentuk pasar dengan beberapa penjual
Pasar oligopoly adalah pasar yang
terdiri dari hanya sedikit perusahaan(produsen), setiap perusahaan memiliki
kekuatan cukup besar untuk mempengaruhi harga pasar.Karakteristik pasar
oligopoly :
Faktor-faktor
penyebab terbentuknya pasar monopoli
Hambatan teknis (Technical Barriers to Entry)
Ketidakmampuan
bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain sulit bersaing dengan yang
sudah ada (existing firm). Keunggulan secara teknis ini disebabkan oleh :
Perusahan
memiliki kemampuan atau pengetahuan khusus yang memungkinkan berproduksi sangat
efisien;
Tingginya
tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis mempunyai kurva biaya yang
menurun. Makin besar skala produksi, biaya marjinal makin menurun, sehingga
biaya produksi per unit makin rendah;
Perusahaan
memiliki kemampuan control sumber factor produksi, baik berupa SDA, SDM maupun
lokasi produksi.
Perusahaan-perusahaan
yang memiliki daya monopoli karena kemmapuan teknis disebut perusahaan
monopolis alamiah (natural monopolist).
Hambatan legalitas (Legal Barriers to Entry)
Undang-undang
dan hak khusus
Utilitas
Dan Pilihan
Utilitas
merupakan konsep konsep pemikiran yang mengambarkan jumlah kegunaan atau
kepuasan yang diperoleh konsumen dari suatu komoditi. Tambahan tingkat kepuasan
dinamaka utilitas marjinal , dengan “marjinal” berarti utilitas ekstra atau
inkremetal .
Hukum
utilitas marjinal menyataka bahwa dengan meingkatnya jumlah komoditi,utilitas
marjinal dan unit terakhir yang dikonsumsi cenderung menurun.
Utilitas
lebih mengacu pada kesenangan atau kegunaan subjektif seseorang dari mengkonsumsi barang atau jasa .
Ada dua pendekatan
-Pendekatan merginal utility
Kepuasan (atau utility) setiap konsumen bisa di ukur dengan uang atau dengan
satuan lain (utility yang bersifat “cardinal”)
Total utilitas pada (a) meningkat seiring
dengan pertambahan konsumsi, tetapi dengan proporsi yang semakin menurun.
Berarti, utilitas marjinal, yaitu tambahan utilitas dari unit tambahan barang
yang terakhir, akan menurun. Berdasarkan pengamatan ini para ekonom terdahulu
menentukan adanya hukum kurva permintaan yang miring ke bawah.
Kotak-kotak yang diarsir menunjukkan tambahan
utilitas dari tiap tambahan unit yang dikonsumsi. Kenyataan bahwa total
utilitas bertambah menurut proporsi yang semakin menurun ditunjukkan di (b)
berupa kontak-konak tangga utilitas marjinal yang semakin menurun, bila
unit-uit hitungan diperkecil, maka tangga total utilitas akan mulus dan
utilitas total menjadi kurva hitam mulus pada (a) selain itu, utilitas marjinal
sebagaimana diperlihatkan di (b) oleh kurva mulus yang menurun ke bawah dapat
dibedkan oleh kemiringan kurva mulus.
-Pendekatan indifference kurve
Tingkat
kepuasan konsumen bisa dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa lebih tinggi atau lebih rendah. kurva
indifference menggambarkan titik tingkat konsumsi yang diinginkan .
Memperoleh
lebih banyak barang yang satu merupakan kompensasi kehilangan sebagian barang
yang lain. Konsumsi tadi sama menyukai kombinasi A seperti halnya dengan B, C ,
atau D
Kombinasi
makanan-pakaian yang memberikan kepuasan yang sama bisa digambarkan sebagai “
kurva kepuasan sama “ yang mulus ( atau “lengkung utilitas sama”). Kurva ini
berbentuk cembung (dilihat dari bawah) sesuai dengan hukum substitusi yang
menyatakan : makin banyak barang yang anda dapatkan, maka “rasio substitusi”
atau kemiringan kurva indiference akan makin berkurang.
Karakter
Kurva kepuasan sama (indifference).
Cembung terhadap
titik original (convex to origin).
Bergerak dari kiri atas
kekanan bawah (downward sloping).
Tidak saling
berpotongan.
Semakin tinggi kurva
kepuasan sama, tingkat kepuasannya semakin besar.
Daerah yang relevan
untuk berkonsumsi adalah yang berkecondongan
negatif.
Permintaan Individu
Fungsi permintaan merupakan
permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
Dx = f (Px, Pz,I, T, Pen, Pxe,
Dist, Prom)
Dengan asumsi ceterisparibus,
maka:
Dx = f (Px)
Merubah fungsi permintaan menjadi
skedul dan kurva
Contoh fungsi permintaan:
Dx = 60 – 10Px, maka skedulnya
adalah sbb:
Garis anggaran
Apabila
seorang konsumen mempunyai pendapatan tetap yang semuanya dibelanjakan, serta
menghadapi harga pasar dari dua barang, maka pergerakaya terbatas sepanjang
garis lurus yang disebut “garis anggaran”. Kemiringan garis itu tergantung pada
rasio kedua harga pasar,sedangkan letaknya tergantung pada besarnya pendapatan
konsumen tersebut.
Perubahan permintaan individu
Dari permintaan individu ke permintaan pasar amat berhubungan karena Permintaan pasar
adalah akumulasi (penjumlahan) dari permintaan-permintaan individual dari suatu
barang X.
Pergerakan dan perpindahan kurva permintaan
Pergerakan dan perpindahan permintaan terjadi karena berubahnya variabel
yang mempengaruhi permintaan (pendapatan, harga, pendidikan, selera, budaya,
agama). Bila salah satu dari variabel di atas berubah maka akan terjadi
pergeseran (shifting) dari kurva permintaan.
Kasus – kasus pergeseran kurva permintaan :
Berubahnya harga komoditi
substitusi
Berubahnya harga komoditi
komplemen
Berubahnya pendapatan
masyarakat
Berubahnya selera
Berubahnya jumlah penduduk
perkiraan harga X dimasa
mendatang
Upaya produsen meningkatkan
penjualan
Elastisitas
permintaan.
Adalah mengukur
perubahan jumlah barang yg dibeli akibat perubahan
suatu factor yang
mempengaruhinya.
Price
elasticity of Demand
Adalah mengukur
persentase perubahan jumlah barang yg diminta akibat
perubahan
jumlah harga barang tersebut
Income
elasticity of Demand.
Adalah
mengukur persentase perubahan permintaan terhadap suatu barang yg
diakabatkan
oleh perubahan pendapatan konsumen.
Cross
Elasticity of Demand
adalah
mengukur persentase perubahan permintaan terhadap suatu barang (x) yang
di
akibatkan oleh perubahan barang lain
Faktor Yang
Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
Banyaknya
barang pengganti yang tersedia
Presentasi pendapatan yang
dibelanjakan
Jangka waktu analisis
PRODUKSI
Apa definisi atau
pengertian fungsi produksi tersebut? Assauri (1993:30) memberikan definisi atau
pengertian fungsi produksi adalah sebagai pertanggungjawaban dalam pengolahan
dan pentransformasian masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)
berupa barang atau jasa yang akan dapat memberikan hasil pendapatan bagi
perusahaan
Everett dan Ebert
(1992:5) memberikan definisi atau pengertian fungsi produksi dengan mengatakan
sebagai berikut ,fungsi produksi merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan
atau menambah kegunaan suatu barang, mengubah sesuatu yang nilainya lebih
rendah menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dengan menggunakan
sumber daya yang ada, seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin dan sumber-sumber
lainnya, sehingga produk yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan pada
konsumen.
Fungsi produksi
merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan sifat perkaitan antara
faktor-faktor produksi dengan tingkat produksi yang diciptakan.
Input merupakan
bentuk-bentuk yang digunakan agar dapat mempoduksi sesuatu. Semisal pada
petani, inputnya adalah tanah, tenaga
kerja , mesin, dan pupuk. Sementara output adalah hasil dari proses
produksinya. Semisal pada petani, outputnya adalah tanamanya misalnya biji
gandum.
Faktor-faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi dibagi menjadi dua jenis
Faktor Produksi Tetap (Fixed factor of production), yaitu faktor produksi yang sifatnya
tidak habis dipakai dalam satu periode produksi serta
relatif tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan. Contoh: kandang, peralatan tahan lama, kendaraan, mesin
pelet dan lain-lain.
Faktor Produksi Variabel (Variable factor of production),yaitu faktor produksi yang sifatnya
habis dipakai dalam satu periode produksi, serta besar penggunaannya sangat
berkaitan dengan jumlah produk yang dihasilkan. Contoh: pakan,
doc, bahan bakar dan lain-lain.
Peranan Waktu Dalam Proses Produksi dan
Biaya
Periode Singkat (Momentory Run) = periode waktu yang
sangat pendek ketika tidak ada perubahan apapun dalam produksi
Periode jangka pendek (Short run) = periode waktu
ketika input variabel seperti bahan baku dan tenaga kerja dapat disesuaikan,
tetapi kurang cukup lama untuk melakukan penyesuaian semua input. Dalam Jangka
Pendek, faktor non variabel seperti mesin, peralatan, tidak dapat sepenuhnya
disesuaikan ataupun dimodifikasi
Periode jangka panjang (Long run) = Periode dimana
ketika semua faktor produksi, baik variable dan non variabel yang digunakan
oleh perusahaan bisa di ubah, termasuk buruh, bahan baku, dan modal.
PRODUKTIVITAS FISIK
MARGINAL
Ukuran Produktivitas
Produk Total (Total Product) yaitu jumlah produk keseluruhan yang dihasilkan dari sejumlah
faktor produksi.
Produk
Marjinal (Marginal Product)
yaitu penambahan jumlah produk sebagai akibat penambahan satu satuan faktor
produksi.
Rumus,
Produk
Rata-rata (Average Product)
yaitu rata-rata jumlah produk yang dihasilkan untuk setiap satuan faktor
produksi yang dicapai.
Rumus,
Hasil
terhadap Skala (Returns to scale)
Yakni pengaruh
peningkatan skala input terhadap kuantitas yang diproduksi. Dengan kata lain
return to scale mencerminkan korespondensi produk totalbilamana semua input
ditingkatkan secara proporsional.
Apabila ke dalam
suatu proses produksi ditambahkan faktor
produksi secara berturut-turut maka produknya akan meningkat. Seberapa besar
kenaikannya dan sifat kenaikannya dapat dibedakan atas
Kenaikan
Hasil Tetap (Constant Return to Scale).
Penambahan tiap
satu satuan faktor produksi yang terus menerus menyebabkan kenaikan hasil yang
tetap. (Tabel 4.1)
Kenaikan
Hasil Bertambah (Increasing Return to
Scale)
Apabila ke dalam
suatu proses produksi ditambahkan secara terus menerus satu satuan faktor
produksi akan mengakibatkan penambahan produk yang makin lama makin meningkat.
Kenaikan
Hasil Berkurang (Decreasing Return to
Scale)
Penambahan
satu satuan faktor produksi yang terus menerus akan menyebabkan penambahan
produk yang makin lama makin berkurang.
Kombinasi antara Kenaikan Hasil
Bertambah dengan Kenaikan Hasil Berkurang.
Secara umum dapat
dikatakan apabila penggunaan faktor produksi variabel relatif masih sedikit
dipergunakan dibandingkan dengan penggunaan faktor produksi tetapnya, akan
terjadi kenaikan hasil bertambah (increasing
return to scale), dan sebaliknya bila penggunaan faktor produksi variabel
relatif lebih besar dibandingkan dengan faktor produksi tetapnya, akan terjadi
kenaikan hasil berkurang (decreasing
return to scale).
Kombinasi berbagai fase
produksi ini biasanya terjadi untuk berbagai jenis proses produksi, baik
pabrik, pertanian maupun peternakan. Karena terjadi secara umum, maka terbentuk
apa yang dinamakan dengan HUKUM KENAIKAN HASIL YANG MAKIN BERKURANG atau “THE
LAW OF DIMINISHING RETURN”
Produk
Marjinal dan Hukum Kenaikan Hasil yang makin berkurang (The Law of Diminishing
Return)
the law of diminishing
return (hukum hasil yang semakin berkurang) yang menjelaskan sifat pokok dari
pertautan di antara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan. Bila suatu
macam input ditambah penggunaannya sedangkan input-input lainnya tetap, maka
tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang
ditambahkan tadi mula-mula naik, tapi setelah mencapai suatu tingkat tertentu
tambahan output akan semakin menurun bila input tersebut terus ditambah. Jadi,
produk majinal input biasanya menurun apabila jumlah input tersebut betambah ,
ketika semua input lainya konstan
Dalam suatu proses
produksi apabila secara berturut-turut ditambahkan satu satuan faktor produksi
variabel pada faktor produksi tetap, pada tahap awal, produksi total akan
bertambah dengan pertambahan yang makin bsar, tetapi sampai pada tingkat
tertentu pertambahannya akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai
negatif, dan ini mengakibatkan pertambahan produksi total semakin kecil sampai
mencapai produksi maksimal dan kemudian produksi total menurun.
Sifat dari The Law of
Diminishing Return:
Penambahan terus
menerus faktor produksi menyebabkan
produk total meningkat sampai tingkat tertentu (x=8 dan Y=240)
Mula-mula
terjadi kenaikan hasil bertambah, produk marjinal semakin besar (naik).
Pada saat fungsi
produksi total mencapai titik balik (inflection
point), produk marjinal mencapai titik maksimum (x=4 dan MP=50)
Sesudah titik
balik terjadi kenaikan hasil yang
semakin berkurang (produk marjinal menurun).
Pada tingkat
produksi total maksimum, produk marjinal sama dengan nol (0).
Sesudah produk
total maksimum, produk marjinal mempunyai nilai negatif
KONSEP
ISOQUANT DAN ISOQOST
Cara perusahaan
mengkombinasikan input yang meminimumkan biaya , bisa lebih dijelaskan dengan
menggunakan diagram yang memakai dengan dua pendekatan yakni
KURVA PRODUKSI SAMA
(ISOQUANT)
Adalah kurva yang menggambarkan
kombinasi penggunaan 2 macam faktor produksi variabel yaitu gabungan antara tenaga kerja dan modal
yang menghasilkan tingkat produksi yang sama
Karakteristik
Kurva Produksi Sama :
Cembung
terhadap titik original
Tidak
saling berpotongan
Daerah
yang relevan berproduksi adalah daerah yang berkecondongan Negatif.
Semakin
tinggi menjauhi titik 0 menunjukan total produksi semakin tinggi pula.
Adapun
cara perhitungan dengan menggunakan rumus Q=100

KURVA BIAYA SAMA
(ISOCOST)
Adalah kurve yang menggambarkan
kombinasi penggunaan 2 faktor produksi yaitu gabungan faktor produksi tenaga kerja dan modal yang
memerlukan biaya yang sama.
dapat dijelaskan setiap titik pada isocost menggambarkan biaya total yang
sama . garis pada gambar diatas berbentuk lurus karena harga faktor produksinya
konstan. Semua garis diatas juga mempunyai slope kemiringan (negatif), yang
besarnya sama dengan rasio harga tenaga kerja terhadap harga tanah oleh karena
slope semua garis itu sama, maka semuanya sejajar.
KONSEP SUBSTITUSI INPUT
Substitusi input untuk meminimumkan biaya
Kombinasi input yang mempunyai biaya paling rendah terjadi pada titik C.
Perusahaan menginginkan untuk meminimumkan biayanya ketika memproduksi
output sebesar 346 unit. Oleh kaena itu, ia mencari kombinasi input yang paling
murah sepanjang kurva produk sama (dalam gambar di atas yang mempunyai titik
absis). Perusahaan mencari kombinasi input yang terletak pada garis biaya sama
paling rendah. Apabila kurva produk sama menyentuh (tetapi bukan memotong)
garis biaya sama yang paling rendah, maka disitu lah terletak posisi biaya yang
paling rendah . Titik singgung ini berarti bahwa harga faktor produksi dan
produk marjinal adalah proporsional, dengan produk marjinal per dolar yang
sama.
Kondisi Biaya Yang Paling Rendah
Dengan menggunakan peralaan grafis, kita selanjutnya dapat menemukan
kondisi syarat yang memungkinkan perusahaan meminimumkan biaya produksinya:
Rasio produk mrjinal dari dua input harus sama dengan rasio harga faktor
produksinya.
Produk marjinal per dolar yang diterima dari dolar pengeluaran (terakhir)
harus sama untuk setiap faktor produksi.
3.5
KONSEP DASAR BIAYA
Definisi Biaya:
Biaya
adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang
menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan
terjadi.
biaya merupakan nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan guna untuk
memberikan suatu manfaat yaitu peningkatan laba di masa mendatang.
Jenis-jenis
biaya produksi :
Biaya eksplisit
: pengeluaran aktual (nyata) perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang
diperlukan untuk menghasilkan output.
Biaya implisit :
biaya yang tidak membutuhkan pengeluaran uang oleh suatu perusahaan.
Analisis bagaimana
perusahaan itu melakukan kegiatan berproduksi, teori ekonomi membedakan kedalam
dua jangka waktu, yakni jangka pendek dan jangka panjang.
Jangka
pendek : jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak
dapat dirubah jumlahnya (konstan).
Jangka
panjang : jangka waktu dimana seluruh faktor produksi dapat
mengalami perubahan ( bersifat variabel)
Teori
Biaya Jangka Pendek :
Dalam jangka pendek
biaya produksi dibedakan menjadi biya total dan biaya rata rata :
Biaya
Total ( Total Cost = TC ) adalah biaya yang nilainya tidak
berubah mengikuti perubahan jumlah output yang diproduksi.Biaya ini meliputi
penggeluaran yang dilakukan oleh prusahaan untuk memperoleh input(faktor
produksi) tetap. TC = TFC + TVC.
Biaya total dibagi menjadi dua, yaitu :
Biaya
Tetap Total ( Total Fixed Cost = TFC ) adalah biaya yang nilainya tidak
berubah mengikuti perubahan jumlah output yang diproduksi. Biaya ini meliputi
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh input (faktor
produksi) tetap. Seperti membeli mesin, mendirikan bangunan pabrik, dll.
Biaya
Variabel Total ( Total Variabel Cost = TVC) adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh input faktor produksi variabel yang digunakan
dalam suatu proses produksi. Biaya variabel ini nilainya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan jumlah output yang diproduksi.
Biaya Total Rata-Rata ( Average Total Cost = ATC ) /
Biaya Rata-Rata ( Average Cost = AC ) adalah biaya total untuk menghasilkan
jumlah keluaran tertentu dibagi dengan jumlah keluaran tersebut. AC = TC/Q atau AC = AFC + AVC, dimana Q adalah jumlah output. Biaya total
rata-rata dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Biaya Tetap Rata-Rata ( Average
Fixed Cost = AFC )

Q
Biaya Variabel Rata-Rata ( Average
Variabel Cost = AVC )

Q
Biaya Marjinal ( Marginal Cost = MC ) adalah biaya
tambahan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan jika ia menambah jumlah
outputnya sebanyak satu unit. Karena biaya tetap tidak berubah dengan keluaran,
biaya tetap marjinal akan selalu nol. Karenanya biaya marjinal jelas adalah
biaya variabel marjinal dan berubahnya biaya biaya tetap tidak akan
mempengaruhi biaya marjinal.
∆
TC

∆Q
Teori
Jangka Panjang :
Didalam
jangka panjang tidak ada faktor produksi yang tetap, semua faktor produksi
adalah variabel sehingga dalam jangka panjang besarnya kapasitas produksi bisa
berubah-ubah. Dengan demikian akan terdapat beberapa alternative pemakaian
kapasitas produksi untuk menghasilkan sejumlah output.
Dalam
analisis ekonomi “kapasitas produksi / plant size” digambarkan oleh kurva biaya
total rata-rata (AC).
Beberapa
alternative pemakaian kapasitas produksi oleh perusahaan untuk menghasilkan
sejumlah output tertentu .
Untuk
menghasilkan sejumlah output tertentu, haruslah dipilih “kapasitas produksi”
yang paling efisien atau yang meminimumkan biaya produksi diantara beberapa
alternative yang tersedia.
Jika
tingkat produksi yang diinginkan hanya sebesar100 unit maka kapasitas yang
digunakan diantara kapasitas yang tersedia / yang ada, haruslah dipilih
kapasitas 1 (AC1). Sebab jika yang digunakan untuk menghasilkan
output sebesar 100 unit tersebut, adalah kapasitas 2 (AC2), maka
beban biaya produksi yang harus ditanggug perusahaan adalah lebih tinggi. Jika
yang dipilih kapasitas 1 maka biaya produksi untuk menghasilkan output sebanyak
100 unit adalah sebesar700, dan jika yang dipilih adalah kapasitas 2, maka
biaya produksinya adalah sebesar 8200. Kapasitas 1 (AC1) adalah
kapasitas yang paling efisien dan memerlukan biaya produksi yang minimum untuk
volume produksi < 100 unit.
Untuk
volume produksi sebanyak 140 unit maka kapasitas 2 (AC2) adalah yang
paling efisien karena beban biayanya adalah paling rendah, sedang untuk
memproduksi output diatas 250 unit maka kapasitas 3 (AC3) lah yang
harus digunakan oleh perusahaan.
3.6 KURVA BIAYA
Kurva Biaya Total, Biaya Tetap, Biaya Variabel
Kurva TFC
berbentuk horizontal, karena nilainya tidak berubah, berapapun jumlah output
yang dihasilkan oleh perusahaan.
Kurva TVC
bermula dari titik 0 (origin) dan semakin lama semakin bertambah tinggi, hal
ini karena :
Waktu
tidak ada produksi TVC = 0
Semaikn
besar volume produksi semakin besar nilai TVC
Kurva TC bermula
dari pangkal TFC dan kalau ditarik garis tegak antara TVC dan TC, panjang garis
tersebut adalah sama dengan jarak antara kurva TFC dengan sumbu diatas.
Kurva Biaya Rata-Rata
Keterangan :
Kurva
AFC yang berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah karena ia
menggambarkan makin besar jumlah output yang di produksi, makin kecil biaya
tetap rata-rata (AFC)-nya. Tetapi
kurva AFC tidak pernah menyentuh sumbu horizontal (asimptot). Artinya nilai AFC
tidak pernah negatif.
Kurva - kurva
AVC, AC dan MC berbentuk huruf U hal ini mencerminkan bahwa kegiatan produksi
dipengaruhi oleh “hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (Law of
Diminishing Return)”, yaitu : pada waktu produksi masih sangat rendah,
pertambahan sejumlah tertentu biaya produksi akan menyebabkan pertambahan yang
besar terhadap jumlah produksi. Tetapi jika produksi sudah semakin banyak,
sejumlah tertentu biaya produksi, akan mengakibatkan pertamabahan jumlah
produksi yang semakin sedikit
Hubungan kurva MC
dengan kurva AVC dan AC :
Kurva – kurva AVC dan
AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing-masing kurva
tersebut. Hal ini dijelaskan sebagai berikut :
Pada waktu nilai
MC < AVC, maka nilai AVC menurun, dengan kata lain kalau kurva MC dibawah
kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun.
Pada waktu nilai
MC > AVC, maka nilai AVC semakin besar, dengan kata lain jika kurva MC
berada diatas kurva AVC, maka kurva AVC
sedang menaik.
Dengan demikian dapat
disimpulkan, bahwa kurva AVC akan dipotong oleh kurva MC pada titik
terendahnya. Begitu pula untuk kurva AC, juga dipotong oleh kurva MC pada titik
terendahnya juga.
Kurva Biaya Total Rata-Rata Jangka Panjang
Kurva biaya total
rata-rata jangka panjang atau long run average cost (LRAC) adalah suatu kurva
yang menunjukkan biaya rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat
produksi, apabila perusahaan dapat selalu merubah kapasitas produksinya.
Kurva
LRAC dibentuk dari kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Kurva-kurva AC
adalah banyak sekali, maka kurva LRAC adalah suatu kurva yang berupa garis
lengkung atau berbentuk huruf U. Kurva LRAC merupakan kurva yang menyinggung
kurva AC yang tak terhingga banyaknya tersebut, seperti gambar dibawah ini :
Titik-titik
singggung tersebut merupakan biaya produksi minimum untuk berbagai tingkat
produksi yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka panjang.
Meskipun
didalam menggambarkan kurva LRAC, kurva LRAC ini pada umumnya tidak menyinggung
titik terendah dari kurva AC. Kurva LRAC hanya menyinggung titik terendah kurva
AC yang paling rendah diantara kurva-kurva AC yang tak terhingga banyaknya itu.
Untuk
kurva-kurva AC yang terletak disebelah kiri (atas) kurva ACx, disinggung oleh
kurva LRAC dititik kiri atas dari titik terendah kurva AC yang bersangkutan.
Sedangkan untuk kurva-kurva AC yang terletak disebelah kanan kurva ACx, akan
disinggung oleh kurva LRAC pada titik kanan atas dari titik terendah kurva AC
yang bersangkutan.
Sebab
dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak menggambarkan biaya
produksi yang paling minimum, untuk menghasilkan sejumlah output tertentu.
Karena masih terdapat kapasitas produksi (AC) yang lain yang dapat meminimumkan
biaya produksi.
Jadi
LRAC tersebut menggambarkan biaya minimum perusahaan dalam jangka panjang.
Kurva LRAC, sering disebut kurva amplop (envelope curve), karena biaya
rata-rata jangka panjang itu mengamplopi kurva-kurva biaya jangka pendek yang
dipilihnya.
Jika
kurva AC bentuknya seperti huruf U, karena dipengaruhi oleh hukum pertambahan
hasil yang semakin berkurang (Law of diminishing return). Tetapi kalau kurva
LRAC yang bentuknya seperti huruf U yang melebar bagian atasnya, karena
disebabkan oleh faktor –faktor yang disebut economies of scale (skala ekonomis)
dan diseconomies of scale (skala tidak ekonomis).
3.7
PERGESERAN KURVA BIAYA
Kurva biaya yang telah
didapat hingga kini menunjukan bagaimana biaya berubah dengan keluaran, jika
diketahui harga faktor yang konstan dan teknologi yang tetap. Perubahan
pengetahuan dalam teknologi atau harga fator akan menyebabkan keseluruhan
kelompok kurva biaya jangka pendek dan jangka panjang bergeser. Pengetahuan
teknologi yang sudah ada jarang hilang, oleh sebab itu perubahan teknologi
biasanya hanya bergerak dalam satu arah, menggeser kurva biaya ke bawah.
Perubahan harga faktor produksi dapat berpengaruh dalam dua arah. Jika
perusahaan harus membayar lebih mahal untuk faktor produksi yang digunakannya,
maka biaya untuk memproduksi setiap tingkat keluaran akan naik, jika perusahaan
membayar lebih murah, maka biaya akan turun. Meskipun harga faktor produksi
biasanya berubah secara bertahap, namun ada kalanya harga itu berubah tiba-tiba
dan drastis.
3.8
MAKSIMALISASI LABA
Untuk memaksimumkan laba, perusahaan harus memilih untuk
memproduksi tingkat output dimana pendapatan marginal (pendapatan dari
penjualan satu unit tambahan) sama dengan biaya marginal (biaya memproduksi
satu unit tambahan).
Jika perusahaan merupakan penerima harga, keputusan
keluarannya tidak mempengaruhi harga outputnya, sehingga pendapatan marginal
diketahui dari harga. Tetapi jika perusahaan menghadapi permintaan dengan
kemiringan yang menurun untuk outputnnya, perusahaan dapat menjual lebih banyak
dengan harga yang lebih rendah. Dalam kasus ini pendapatan marginal akan lebih kecil
daripada harga dan bahkan dapat negatif.
Pendapatan marginal dan elasisitas harga dari permintaan
berkaitan dengan rumus : MR = P (1 + 1/eq,P), dimana P adalah harga
pasar dari output perusahaan dan eq,P adalah elastisitas harga dari
permintaan terhadap produknya.
Sebuah perusahaan yang memaksimumkan laba memilih baik masukannya
maupun keluarannya dengan tujuan tunggal untuk mencapai laba ekonomi maksimum.
Yaitu perusahaan berusaha untuk menjadikan selisih antara pendapatan total dan
biaya ekonomi total sebesar mungkin. Untuk memaksimumkan laba ekonomi,
perusahaan harus memilih keluaran dimana pendapatan marginal sama dengan biaya marginal. Yaitu :
dTR dTC


Dq dq
Kurva Penawaran Jangka Pendek untuk perusahaan penerima harga.
Dalam jangka pendek perusahaan penerima harga akan
memproduksi tingkat output dimana SMC =
P. Di P* misalnya perusahaan tersebut akan memproduksi q*. Kurva SMC juga memperlihatkan berapa yang diproduksi pada
harga-harga lainnya. Tetapi untuk harga dibawah SAVC, perusahaan tersebut akan
memilih untuk tidak memproduksi output sama sekali. Garis tebal dalam gambar
ini mewakili kurva penawaran jangka pendek perusahaan ini.
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Dunia persaingan sempurna adalah dunia penerimaan harga (price takers).
Penerimaan harga adalah perusahaan yang egitu kecil dibandig dengan pasar
secara keseluruhan sehingga ia tidak bisa mempengauhi harga pasar, dan hanya
menerima harga sebagai harga yang sudah tertentu. Jika petani menjual produk
yang homogen seperti gandum, mereka dapat menjualnya kepada sejumlah besar
pembeli yang ingin membayar dengan harga pasar, misalnya $3 per gantang
sebagaimana halnya sebagian besar rumah tangga yang harus menerima harga yang
telah dietapkan oleh toko grosir atau gedung bioskop, begitu pula perusahaan
harus menerima harga pasar gandum atau minyak mentah ataupun batubara yang
mereka hasilkan.
Jumlah output yang diproduksi perusahaan agar mencapai laba maksimal
adalah pada saat MR=MC.Ekstrim pertama, perusahaan berada dalam pasar
persaingan sempurna (perfect competition), dimana jumlah
perusahaan begitu banyak dan kemampuan setiap perusahaan sangat kecil untuk
mempengaruhi harga pasar. Ekstrim kedua adalah perusahaan hanya satu – satunya
produsen (monopoli).
Karakteristik Pasar
Persaingan Sempurna
Homogenitas Produk (Homogeneous
Product)
Semua perusahaan
memproduksi barang yang homogen , Produk yang mampu memberikan kepuasan
(utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
Pengetahuan Sempurna (Perfect
Knowledge)
Para pelaku ekonomi
Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna,
tentang harga produk dan input yang dijual.
Output Perusahaan
Relatif Kecil (Small RelativelOutput)
Output sebuah
perusahaan relative kecil dibanding output pasar , Perusahaan dalam industri
(pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata – rata terendah), kendati pun
demikian jumlah output setiap perusahaan secara individu dianggap relative
kecil dibanding jumlah output seluruh
perusahaan dalam industri.
Perusahaan Menerima
Harga Yang Ditentukan Pasar (Price Taker)
Perusahaan menerima
harga yang ditentukan pasar . Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan
pada harga yang ditetapkan pasar (price taker). Secara individu
perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
Keleluasaan Masuk –
Kelur Pasar (Free Entry and Exit)
Semua perusahaan bebas
masuk dan keluar pasar . Dalam pasar persaingan sempurna factor produksi
mobilitasnya tidak terbatas dan tidak
ada biaya yang harus dikelurkan untuk memindahkan factor produksi
Kekuatan dan Kelemahan
Pasar Persaingan Sempurna
Kekuatan
Harga jual barang dan
jasa adalah yang termurah
Jumlah output paling
banyak sehingga rasio output per penduduk maksima (kemakmuran maksimal).
Masyarakat merasa
nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam
kualitas dan harga.
Kelemahan
Kelemahan Dalam Hal
Konsumsi
Kelemahan Dalam
Pengembangan Teknologi
Konflik Efisiensi - Keadilan
4.1 Kurva Permintaan Yang Dihadapi Firm Di Pasar
Persaingan Sempurna
Kita dapat menjelaskan
seorang pesaing sempurna penerimaan harga dengan meneliti cara pasar memandang
suatu perusahaan yang kompetitif. Gambar kurva dibawah ini memperlihatkan
perbedaan antara permintaan industri (kurva DD) dan kurva permintaan yang
dihadapi sebuah perusahaan kompetitif (kurva dd). Oleh karena sebuah industri
kompetitif terdiri dari beberapa peusahaan yang yang relative kecil terhadap
pasar secara keseluruhan,maka segmen kurva pemintaan perusahaan hanyalah
merupakan semen kecil dari kurva industri . Secara grafis , porsi kurva
permintaan dari perusahaan kompetitif begitu kecilnya, sehigga kurva permintaan
perusahaan nampak seperti horizontal atau elastis tidak terhingga . gambar
tersebut melihatkan bagaiman elastisitas permintaan lebih besar dibanding
elastisitas permitaan seluruh pasar.
Oleh karena perusahaan
yang kompetitif tidak dapat mempegruhi harga maka hanya setiap unit yang
terjual adalah edapatan tambahan yag akan diterima oleh perusahaan.sebagai
contoh, pada harga pasar $40 per unit perusahaan kompetitif daat menjual semua yang ia
inginkan pada $40. seandainya perusahaan
memutuskan untuk menjual 100 unit dan bukan 100 unit, maka pendapatannya akan
naik sebesar $40.
Perusahaan harus bekaerja sebaik mungkin (doing as well as
possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang paling
optimal.
Tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat mengaanti
barang modal yang digunakan dalam produksi.
Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk – keluar karena laba nol
(zero profit), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama.
Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC.
Keseimbangan Jangka Pendek Dalam Kondisi Impas
Kondisi impas terjadi bila biaya rata – rata sama dengan harga, dimana laba per unit sama dengan nol
PENETAPAN
OUTPUT EQUILIRIUM PERUSAHAAN DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Keseimbangan Jangka Pendek
Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar perusahaan berada dalam
keseimbangan :
Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak
bila biaya variabel (VC) = penerimaan total (TR), atau AVC = P
Perusahaan memproduksi saat MR = MC agar perusahaan
memperoleh laba maksimum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar